Sekitar bulan November 2010 yang lalu pulsar saya sempat mengalami mesin tidak ada tenaga / mogok. Ceritanya, waktu itu dalam perjalanan ingin rekreasi ke Batu bersama kakak saya. Semuanya sudah dipersiapkan, hingga kamera SLR buat jeprat-jepret nantinya, tidak lupa pula jas hujan untuk antisipasi.
Saatnya berangkat..
Oh tidak, udah mulai gerimis. Namun saya tetap meneruskan perjalanan, hingga di daerah lapangan Rampal hujan benar-benar deras disertai angin.
Saya berhenti sebentar untuk memakai jas hujan, dan setelah semuanya selesai, saya melanjutkan perjalanan kembali dengan hati-hati karena jalanan licin.
Ketika melewati jalan Sarangan, omigott...
ternyata jalanan banjir dengan ketinggian sekitar 30 cm. Dan saya juga dapat melihat tikus-tikus yang berenang di jalanan karena rumah mereka di gorong-gorong pun terendam banjir. Tetapi saya tetap melanjutkan perjalanan, maklum saya pikir pulsar kan tinggi & aman buat melibas banjir. Namun setelah melibas banjir sejauh 3 km, motor saya mulai sedikit ngadat, lalu normal kembali, jadi saya lanjutkan kembali. Dan setelah itu motor saya benar-benar ngadat. Ketika di gas, RPM hanya mampu naik sampai 4000 saja, tidak bisa lebih. Jadilah saya terjebak di tengah hujan badai.
Mesin coba saya matikan lalu dihidupkan kembali, tetap saja hanya bisa meraung sampai 4000 RPM aja, knalpot meletup-letup. Sudah saya periksa di bagian busi, karbu, knalpot, & semua dalam keadaan normal saja. Akhirnya saya pasrah saja....
Untunglah setelah saya biarkan mesin mati sekitar 5 menit, mesin sudah bisa meraung hingga 6000 RPM. Dan 5 menit setelahnya pulsar sudah bisa berjalan normal.
Setelah itu saya mencoba mencari-cari tahu ke teman-teman pulsar sumber masalahnya, dan ternyata ada pada socket koil busi yang terkena air. Dan motor saya bisa kembali normal setelah didiamkan selama 10 menit, karena socket koil busi yang dalam keadaan miring, sehingga air yang masuk, perlahan-lahan hilang dengan sendirinya.
Begitulah pengalaman saya, yuk yang punya pengalaman serupa kita sharin g disini..